TERAPI ULTRASOUND
Apa itu Terapi Ultrasound?
Terapi ultrasound (US) adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang suara/ultrasound dengan frekuensi gelombang suara yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia yaitu dengan frekuensi ≥20.000 kali per detik/Hertz (Hz) untuk tujuan terapi dalam bidang rehabilitasi muskuloskeletal. Terapi ultrasound dapat mencapai kedalaman 2-5 cm dari permukaan tubuh.
Bagaimana Prinsip Kerja Terapi Ultrasound?
Terapi ultrasound dapat memberikan efek termal atau efek pemanasan dalam maupun superfisial, dan efek non termal (efek mekanik yang dapat berfungsi untuk memasukan jenis obat tertentu, efek pemijatan dan efek biologis yang dapat mempengaruhi proses yang terjadi di jaringan atau sel sehingga dapat mempercepat terjadinya pemulihan atau regenerasi jaringan). Efek terapi ini tentunya bergantung pada diagnosis penyakit seseorang dan tujuan terapi yang diberikan dengan dosis yang berbeda-beda untuk setiap individu.
Apa Indikasi Terapi Ultrasound?
1. Pemendekan otot atau spasme otot.
2. Pemendekan jaringan lunak lain seperti kapsul sendi, ligamen, dan tendon yang menyebabkan keterbatasan gerak sendi dan nyeri.
3. Peradangan sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
4. Nyeri sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
5. Luka yang sulit sembuh.
6. Trauma pada sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
7. Entrapment syndrome yaitu terjepitnya saraf tepi oleh jaringan lunak pada sendi-sendi tertentu. Misalnya: Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
8. Stimulasi pertumbuhan tulang pada patah tulang.
9. Membantu memasukkan obat-obat topikal atau yang dioles sebagai media transmisi terapi ultrasound sehingga obat-obat tersebut akan masuk lebih dalam mencapai target terapi dan efektif. Terapi ultrasound jenis ini disebut Phonophoresis.
10. Beberapa penelitian terbaru juga mengatakan terapi ultrasound dapat membantu resorpsi penumpukan kalsium di tendon otot-otot bahu, meskipun mekanisme kerja sebenarnya belum diketahui secara pasti.
Apa Kontraindikasi Terapi Ultrasound?
2. Pemendekan jaringan lunak lain seperti kapsul sendi, ligamen, dan tendon yang menyebabkan keterbatasan gerak sendi dan nyeri.
3. Peradangan sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
4. Nyeri sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
5. Luka yang sulit sembuh.
6. Trauma pada sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
7. Entrapment syndrome yaitu terjepitnya saraf tepi oleh jaringan lunak pada sendi-sendi tertentu. Misalnya: Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
8. Stimulasi pertumbuhan tulang pada patah tulang.
9. Membantu memasukkan obat-obat topikal atau yang dioles sebagai media transmisi terapi ultrasound sehingga obat-obat tersebut akan masuk lebih dalam mencapai target terapi dan efektif. Terapi ultrasound jenis ini disebut Phonophoresis.
10. Beberapa penelitian terbaru juga mengatakan terapi ultrasound dapat membantu resorpsi penumpukan kalsium di tendon otot-otot bahu, meskipun mekanisme kerja sebenarnya belum diketahui secara pasti.
Apa Kontraindikasi Terapi Ultrasound?
Terapi Ultrasound merupakan salah satu jenis terapi yang relatif paling aman dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Meskipun demikian ada beberapa kontraindikasi untuk mendapatkan terapi ini dan sebaiknya seseorang yang mempunyai kontraindikasi di bawah ini memberitahukan kepada dokter atau fisioterapis sebelum mendapatkan terapi ini. Kontraindikasinya meliputi:
1. Tumor atau kanker.
2. Kehamilan.
3. Menggunakan alat pacu jantung.
4. Menggunakan komponen plastik atau bahan methylmethacrylate cement atau sering disebut joint cement pada daerah sendi sebagai prosthesis pada operasi penggantian sendi.
5. Gangguan perdarahan terutama thrombophlebitis.
6. Terapi Ultrasound tidak boleh diberikan pada daerah mata dan organ reproduktif.
7. Pada penderita pasca operasi saraf tulang belakang atau HNP dengan metode laminektomi di atas level L2, pada keadaan ini terapi ultrasound tidak diberikan dekat atau pada area laminektomi karena saraf tulang belakang pada daerah ini lebih terbuka.
8. Pemasangan silikon pada payudara.
1. Tumor atau kanker.
2. Kehamilan.
3. Menggunakan alat pacu jantung.
4. Menggunakan komponen plastik atau bahan methylmethacrylate cement atau sering disebut joint cement pada daerah sendi sebagai prosthesis pada operasi penggantian sendi.
5. Gangguan perdarahan terutama thrombophlebitis.
6. Terapi Ultrasound tidak boleh diberikan pada daerah mata dan organ reproduktif.
7. Pada penderita pasca operasi saraf tulang belakang atau HNP dengan metode laminektomi di atas level L2, pada keadaan ini terapi ultrasound tidak diberikan dekat atau pada area laminektomi karena saraf tulang belakang pada daerah ini lebih terbuka.
8. Pemasangan silikon pada payudara.
Bagaimana Prosedur Terapi Ultrasound?
Sebelum mendapatkan terapi ultrasound sebaiknya menggunakan baju longgar yang memudahkan untuk proses terapi, untuk bagian atas dianjurkan untuk menggunakan baju tanpa lengan atau baju longgar yang nyaman, untuk bagian bawah sebaiknya menggunakan rok longgar yang nyaman atau celana pendek. Bila tidak mempersiapkan pakaian seperti yang dianjurkan di atas, terapis atau dokter akan memberikan baju khusus untuk terapi yang nyaman, seperti kemben atau rok. Sebaiknya juga tidak menggunakan lotion ataupun obat-obatan gosok yang dapat menghambat transmisi gelombang ultrasound, bila menggunakan lotion atau obat-obatan yang dioles sebaiknya beritahukan kepada terapis atau dokter sebelum terapi dimulai.
http://www.flexfreeclinic.com/detail-artikel2/terapi-ultrasound-26
https://www.youtube.com/watch?v=n6xBNOJW4Es
http://aviskariska.blogspot.com/2018/03/terapi-ultrasonik.html
Komentar
Posting Komentar