Langsung ke konten utama

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (KULIT)

Sistem Ekskresi Pada Kulit Manusia

Sistem ekskresi merupakan sistem yang mengatur pembuangan zat-zat sisa yang tidak digunakan dan bersifat racun dari dalam tubuh. Zat sisa ini didapatkan dari hasil metabolisme tubuh. Setiap hari manusia mengonsumsi makanan makanan yang akan dicerna melalui sistem pencernaan pada manusia. Zat makanan kemudian diedarkan oleh alat peredaran darahke seluruh tubuh.
Namun zat yang dikonsumsi bukan hanya zat nutrisi yang dapat digunakan tubuh. Zat seperti alkohol dan obat-obatan yang bersifat racun juga ikut diedarkan darah. Disinilah organ sistem ekskresi berperan penting dalam pembuangan zat racun dari tubuh. Apabila terjadi kelainan pada sistem ekskresi manusia, maka tubuh tidak bisa mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh secara optimal. Organ yang termasuk dalam sistem ekskresi pada manusia adalah hati, paru paru, ginjal, dan kulit. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai sistem ekskresi pada kulit :

Struktur Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas permukaan terbesar. Kulit juga merupakan organ terluar yang melindungi tubuh manusia dari mikroba, serangan fisik, dan iritasi bahan kimia. Kulit manusia terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan epidermis, dermis, dan hipodermis. Macam macam lapisan kulit manusia dan bagiannya yaitu:
  1. Lapisan epidermis
Lapisan epidermis adalah lapisan terluar dari kulit. Pada lapisan ini terdapat bagian-bagian (strata) berupa:
  • Basal/germinavitum – bagian ini merupakan bagian paling bawah dalam lapisan epidermis. Disinilah proses mitosis sel kulit terjadi. Pada bagian ini terdapat banyak sel epidermis yang disebut keratinosit, yang menghasilkan keratin.
  • Spinosum – sel sel kulit pada bagian ini berperan dalam fleksibilitas kulit.
  • Granulosum – sel sel kulit pada bagian ini lebih pipih dan tidak memiliki nuclei.
  • Lucidum – bagian ini terdiri dari sel sel kulit yang mati dan hanya ditemukan pada tempat tertentu ditubuh, seperti tangan dan kaki.
  • Corneum – bagian ini adalah bagian kulit yang terlihat oleh mata telanjang. Sel kulit pada bagian ini disebut corneosit.
Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca pada artikel bagian bagian kulit manusia dan fungsinya.
  1. Lapisan Dermis
Lapisan dermis adalah lapisan diantara epidermis dan hipodermis. Bagian ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan papilari dan retikular. Fungsi lapisan papilari yaitu:
  • Menyediakan nutrisi pada lapisan basal epidermis
  • Pengaturan suhu
  • Pembuangan zat sisa metabolisme sel
  • Memberi pola sidik jari
Lapisan retikular mengandung beberapa hal diantaranya:
  • Folikel rambut – merupakan struktur tempat tumbuhnya rambut
  • Kelenjar keringat –berperan dalam perngaturan suhu tubuh
  • Kelenjar minyak – fungsi kelenjar minyak pada kulit adalah untuk melindungi dan melembabkan kulit.
  • Ujung saraf – benda yang meneruskan rangsangan rasa panas, dingin, sakit dan sebagainya.
  • Pembuluh limfatik – jalan sel sistem imunitas tubuh
  • Kolagen –protein yang menjaga elastisitas kulit
  1. Lapisan Hipodermis
Lapisan hipodermis merupakan lapisan kulit terbawah dan memiliki banyak kandungan kolagen dan lemak. Fungsi lemakpada bagian ini adalah sebagai bantalan jika terjadi benturan dari luar. Fungsi lapisan ini adalah:
  • Melindungi tubuh dari dingin
  • Melindungi organ bagian dalam
  • Tempat penyimpanan lemak

Fungsi Kulit dalam Sistem Ekskresi

Keringat yang dikeluarkan melalui manusia merupakan salah satu cara ekskresi hasil metabolisme tubuh pada manusia. Keringat diproduksi oleh kelenjar keringat yang ada pada lapisan dermis kulit. Produksi dan hal yang mempengaruhi produksi keringat akan diuraikan sebagai berikut.
  1. Produksi Keringat
Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat yang tersebar di seluruh permukaan kulit. Ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin.
  • Ekrin (Eccrine) – jenis kelenjar keringat ini ada disemua bagian tubuh, khususnya banyak ditemukan pada telapak tangan dan kaki serta pada dahi. Keringat yang dihasilkan tidak mengandung protein dan lemak.
  • Apokrin (Apoccrine) – jenis kelenjar ini hanya ada bagian tertentu dan mulai aktif saat memasuki masa pubertas. Letaknya ada di sekitar ketiak, alat reproduksi wanita dan alat reproduksi pria terluar. Keringat yang dihasilkan mengandung protein dan lemak.
Keringat diproduksi karena rangsangan yang didapat dari aktivitas fisik, kondisi emosional, cuaca yang panas, atau rangsangan dari saraf. Saat rangsangan diterima, maka kelenjar akan mengeluarkan keringat primer yang mirip dengan plasma. Cairan keringat berasal dari cairan diantara sel sel yang diambil dari kapiler darah. Pada suhu rendah, aliran keringat melambat memungkinkan sel sel menyerap kembali air, natrium dan klorida.
Hasilnya keringat yang dihasilkan lebih sedikit dan mengandung sedikit natrium dan klorida. Sedangkan saat suhu tinggi, biasanya saat melakukan aktivitas fisik, aliran keringat lebih cepat. Akibatnya penyerapan air dan mineral terganggu. Keringat yang dihasilkan juga jumlahnya lebih banyak. Pada kelenjar keringat apokrin, cairan keringat juga tercampur dengan protein dan lemak. Akibatnya keringat yang dihasilkan lebih pekat dan berwarna kekuningan. Ini menjelaskan kondisi pakaian yang menguning di daerah ketiak.

  1. Fungsi Keringat
Seperti yang telah dijelaskan, keringat adalah salah satu cara ekskresi pada manusia. Kulit membantu menyeimbangkan tubuh dengan membuang zat zat sisa dan bersifat racun keluar tubuh melalui keringat. Zat sisa metabolisme dalam tubuh beredar dalam tubuh melalui sistem sirkulasi pada manusia.
Kelenjar keringat mengambil zat zat sisa seperti urea, amoniak, dan zat lain yang beredar di dalam darah kemudian mengeluarkannya beserta keringat. Hal ini juga terjadi saat manusia mengonsumsi minuman beralkohol. Saat kandungan alkohol melewati kapiler darah, kapiler melebar dan memungkinkan alkohol diserap oleh kelenjar keringat. Secara umum fungsi keringat yaitu:
  • Membuang zat sisa metabolisme
  • Mengeluarkan zat racun dari tubuh
  • Mengatur suhu tubuh
  • Menjaga homeostasis tubuh
  1. Keringat Berlebih
Keringat berlebih (hiperhidrosis) merupakan kondisi dimana seseorang mengeluarkan keringat dalam jumlah lebih banyak dari normal dan bukan disebabkan oleh kondisi emosional atau aktivitas fisik. Kondisi ini dapat berkaitan dengan hormon dan faktor genetik yang dimiliki namun juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada organ tubuh seperti kelainan pada hati, ginjal, maupun kelenjar hormon pada tubuh. Faktor penyebab keringat berlebih antara lain:
  • Kelainan kulit
  • Hormon – biasanya kondisi ini terjadi saat hormon tidak seimbang, misalnya saat pubertas, menopause, atau menjelang datang bulan.
  • Aktivitas kelenjar tiroid – fungsi kelenjar tiroid adalah mensekresikan hormon tiroid, yang mengatur metabolisme tubuh. Apabila aktivitas kelenjar meningkat maka aktivitas metabolisme juga semakin tinggi.
  • Kafein – kandungan kafein dapat mempercepat cara kerja jantung, akibatnya metabolisme tubuh juga semakin cepat.
  • Aktivitas saraf simpatik – aktivitas abnormal dari saraf simpatik, yang merangsang pengeluran keringat, mempengaruhi jumlah keringat yang dikeluarkan.
SUMBER:https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-ekskresi-pada-kulit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SONIFIKASI

Sonikasi Sonikasi adalah suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang ultrasonik. Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kHz.  Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair, dan gas. P roses sonikasi ini mengubah sinyal listrik menjadi getaran fisik yang dapat diarahkan untuk suatu bahan dengan menggunakan alat yang bernama sonikator. Sonikasi ini biasanya dilakukan untuk memecah senyawa atau sel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Getaran ini memiliki efek yang sangat kuat pada larutan, menyebabkan pecahnya molekul dan putusnya sel.  Bagian utama dari perangkat sonikasi adalah generator listrik ultrasonik. Perangkat ini membuat sinyal (biasanya sekitar 20 kHz) yang berkekuatan ke transduser. Transduser ini mengubah sinyal listrik dengan menggunakan kristal piezoelektrik, atau kristal yang merespon langsung ke listrik dengan menciptakan getaran mekanis dan kemudian dik

INDRA PENGLIHATAN SERANGGA

Proses Penglihatan Pada Mata Serangga Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak:omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan depan lensamerupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-selpenglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang mengandung pigmen,yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya. berikut gambar ommatidium Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga. Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditat

SIFAT-SIFAT CAHAYA

Cahaya adalah salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut, dan cahaya yang mengenai benda tersebut dipantulkan oleh benda ke mata. Cahaya memiliki sifat-­sifat yaitu dapat dipantulkan, dapat merambat lurus, dapat mengalami pembiasan/ dibelokkan, dapat menembus benda bening serta dapat diuraikan/ mengalami dispersi.   Penjelasan sifat sifat cahaya. Dalam kehidupan sehari-hari penerapan sifat sifat cahaya ini dapat dibuktikan. Contohnya bahwa cahaya itu dapat merambat lurus, nah sifat ini dimanfaat oleh manusia pada pembuatan lampu senter, lampu kendaraan bermotor dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sifat sifat cahaya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari maka simaklah penjelasan di bawah ini.   1. Cahaya Merambat Lurus   Bukti bahwa cahaya dapat merambat l